Fish in the Water [Short book review]




Setelah menunda-nunda untuk menyelesaikannya karena belum siap dengan endingnya, akhirnya selesai juga. Bukunya ga tebel-tebel banget, jadi bisa dibaca sekali duduk sebenernya. 

Romance, tapi bukan yg kental romance gitu menurutku. Semacam philosophy romance, i guess. Karena isinya ada unsur filosofisnya. Ini yg membuatku suka. 

Personally, tema yg diangkat Chanhyuk ini termasuk my interest theme. Dia menulis tentang seni dan seniman dibalut dengan unsur filosofis dan personifikasi yang manis. 

Vibes art-nya kerasa banget, musik, lukisan, kafe, suara laut, tepi pantai, ada sensasi healing ketika membaca dan mengimajinasikannya. 

Ketika seniman besar, Pablo Picasso, telah lebih dulu menggaungkan bahwa every child is an artist, Chanhyuk mengajak kita berpikir ulang melalui tokoh Seon dan Haeya untuk mencari tahu siapakah seniman dan apa yg dilakukan seorang seniman. Menurutku, beberapa pertanyaan filosofis di sini menunjukkan sisi skeptisisme dari tokohnya. 

Buku ini ditulis oleh salah satu idol K-Pop, Lee Chanhyuk dari AKMU. Seperti dijelaskan, buku ini seperti sebuah sarana untuk lebih memahami album AKMU, Sailing. Tapi, jujur aku membaca bukunya secara terpisah dengan mendengarkan lagu-lagunya karena ingin murni mencerna isi bukunya terlebih dahulu. Setelahnya, baru aku baca lirik-lirik lagunya seperti beberapa yang dikutipkan dalam buku. 

Jika membaca Fish in the Water diiringi dengan mendengarkan album Sailing, mungkin akan lebih sempurna. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Duh, Katanya Aku Harus Bekerja Keras-Ha Wan

Long Life Education (Continuing Learning)

Tulus atau modus?