Fast Reader atau Slow Reader: Kamu yang Mana?
Nah, jadi masalahnya tentang kecepatan membaca. Karena hanya manusia biasa yang tidak lepas dari insecurity, saya juga pernah insecure karena diri ini slow reader. Bukan hanya saya, mungkin banyak di luar sana yang belum bisa baca 26-60 buku dalam sebulan. Jangankan 60 buku sebulan, bisa selesai 1 buku sebulan saja sudah alhamdulillah. Bagi yang fast reader, kalian sungguh keren!
Insecure terus-terusan juga ga baik. Jadi poinnya, gapapa kamu mau baca buku sehari satu halaman atau finishing 500 halaman dalam waktu satu jam, it's okay to be proud no matter how you read! Membaca buku itu untuk dinikmati, bukan ajang lomba lari. Ada pembaca yang cepat ada juga yang lambat, banyak faktornya. Mau fast reader atau slow reader, it's not a big problem, yang penting kita bisa menikmati apa yang kita baca. Membaca cepat bukan jaminan luasnya pemahaman dan penangkapan makna dari apa yang dibaca. Sebaliknya juga, baca lambat juga bukan berarti ga paham-paham sama apa yang dibaca. Seperti halnya book-shaming, yang sudah bisa baca 500 halaman satu jam ga seharusnya juga merendahkan yang sehari cuma bisa baca satu halaman. Ada orang yang bisa finishing one book sehari, seminggu, bahkan sebulan. Your reading speed doesn't define you completely! We're still reader, either fast or slow we read.
Makasih kak, jadi gak perlu insecure lagi aku 😁
BalasHapusUwuuw sama-sama, makasih udah baca dek🤗😂
BalasHapusKalau aku yang random reader Mbak, hahahaha.
BalasHapus